Suatu hari ada sepasang kakek nenek yang tinggal di gang sempit di suatu perumahan padat. Suatu ketika,sang nenek sakit ,karena tidak punya uang sang kakek hanya merawatnya di rumah. Lama kelamaan nenek yang semakin kepayahan dengan penyakitnya ingin makan sup daging. Dan demi melihat nenek senang,kakek memesan sup daging padahal uang yang kakek miliki hanya cukup untuk membeli satu mangkuk sup daging. Dengan demikian berarti kakek harus merelakan uang makannya hari itu untuk bisa membeli sup daging. Akhirnya sup daging yang ditunggu nenek tiba, kakek kemudian membayar sup daging itu dengan uangnya yang pas-pasan . Saat sang pengantar pulang kakek memberikan sebuah permen untuk pengantar itu,kakek bilang itu ungkapan terima kasihnya karena mau mengantarkan semangkuk sup daging ke rumahnya.
       Itu adalah cuplikan pendek yang aku liat di sebuah drama,dari situ mesti cuma drama,tapi aku kagum sama kesetiaan kakek pada nenek yang sakit-sakitan,dan juga rasa simpati kakek terhadap pengantar sup daging yang mau masuk ke gang kecil di perumahan padat. Sebenernya hal-hal yang kayak gini ga terlalu penting mungkin buat orang lain tapi buatku itu adalah hal-hal remeh yang penting karena di dunia nyatapun meskipun mungkin ada kejadian-kejadian kaya gini tapi ga bisa setiap hari kita lihat dan ga setiap orang punya rasa yang dipunyai kakek.
2/20/2010
2/18/2010
MAAF
Kemaren aku ke dokter gigi ,di sana waktu nunggu dokternya,iseng-iseng aku baca tulisan yang ada ditempel disitu..Begitu aku baca aku jadi ngrasa malu sama diriku sendiri. Kira-kira bunyi tulisannya kayak gini....
Aku tua dan renta
     
kira-kira gitu sih dari yang aku inget. Lewat tulisan ini aku jadi sadar ,sering banget aku lupa betapa besar pengorbanan orang tua dari kita kecil sampe kita gede. Betapa egoisnya aku ketika aku dimintai tolong suatu hal sepele oleh orang tuaku dan aku menolaknya.Padahal mereka dengan ikhlas memberikan semuanya untuk kita.Betapa aku lupa bahwa hal-hal yang dulu mereka lakuin untukku itu juga hal-hal yang sepele. Mah,Pak,maafin Leli yah...aku selalu lupa mengingat betapa besar pengorbanan kalian untuk Leli. Aku lupa rewelnya Leli waktu kecil tapi kalian gak pernah mengeluh,sekarang saat Leli udah gede dan bisa dimintai tolong,Leli selalu aja ngeluh.Padahal itu cuma hal yang sepele
    
Aku tua dan renta
        badanku ringkih dan bungkuk
        Ingatkah kau dulu badan ini yang sering menggendongmu
        Aku berjalan tertatih-tatih dan hati hati
        Ingatkah dulu diwaktu kecil aku menuntunmu
        ketika kau belum bisa berjalan
        Kini aku tua dan ingatanku buruk
        Masih ingatkah dulu ketika kau belum bisa bicara
        aku mengajarimu berulangulang kali hingga kau bisa
        Aku tua dan sakit
        seringkali aku bertingkah seperti anak kecil 
        Ingatkah kau dulu ketika kau sakit
        aku merawatmu dan memberikan segalanya untukmu
        Aku tua dan tanganku mulai lemah
        Ingatkah dulu tangan ini yang selalu menyuapimu
        dan meninabobokanmu
kira-kira gitu sih dari yang aku inget. Lewat tulisan ini aku jadi sadar ,sering banget aku lupa betapa besar pengorbanan orang tua dari kita kecil sampe kita gede. Betapa egoisnya aku ketika aku dimintai tolong suatu hal sepele oleh orang tuaku dan aku menolaknya.Padahal mereka dengan ikhlas memberikan semuanya untuk kita.Betapa aku lupa bahwa hal-hal yang dulu mereka lakuin untukku itu juga hal-hal yang sepele. Mah,Pak,maafin Leli yah...aku selalu lupa mengingat betapa besar pengorbanan kalian untuk Leli. Aku lupa rewelnya Leli waktu kecil tapi kalian gak pernah mengeluh,sekarang saat Leli udah gede dan bisa dimintai tolong,Leli selalu aja ngeluh.Padahal itu cuma hal yang sepele
Langganan:
Komentar (Atom)
Labels
- curcol (1)
- curcol lagi (1)
- please read this (1)
- Shinee (1)
- sup daging (1)
- thanks (1)
- untuk orangtuaku (1)
 
 
